Pena Nusantara I Lebak, BANTEN,- Miris, dunia pendidikan di kabupaten Lebak, Banten, kembali tercoreng setelah ramai beredar perintah dari pihak sekolah melalui Wa group bagi orang tua siswa yang diharuskan mengeluarkan dana Rp.25.000. per siswa untuk pelajaran P5.
("Asw....Bapak, ibu, mohon maaf ganggu. Untuk pelajaran P5, siswa siswi harus mengeluarkan dana Rp. 25.000,- per siswa. Untuk itu, hari SENIN dimohon untuk membawa uang tersebut. Rinciannya nanti dikirim di group siswa oleh siswa yang ditunjuk oleh bu AYU. Terimakasih." )
Demikian bunyi dari isi whatsapp group yang beredar tersebut yang khusus diperuntukan bagi orang tua siswa di SMPN IV Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Dengan dalih untuk pembelajaran P5, siswa/i di sekolah tersebut diharuskan membayar atau mengeluarkan dana sebesar Rp.25 ribu tanpa dijelaskan secara rinci peruntukannya.
Hal itu tentu saja mengundang banyak tanya, sehingga asumsi asumsi liar di masyarakat tentang pungli di sekolah itu menjadi sebuah opini yang tak terbantahkan.
Dihubungi melalui sambungan telepon whatsapp, kepala sekolah SMPN IV Rangkasbitung, Didik Kuswinarto menyatakan bahwa hal itu benar adanya, namun dirinya membantah bahwa pihak sekolah tidak melakukan pungutan kepada siswanya. Karena menurutnya itu berkaitan dengan kebutuhan bagi praktek siswa.
"Kami tidak melakukan pungutan, siswa hanya dianjurkan untuk membeli kebutuhan sebagai penunjang pelajaran dan praktek saja," ujarnya. Senin (17/02/2025).
Sementara, Ibnu, Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, secara tegas mengatakan bahwa itu merupakan kebijakan pada masing masing sekolah saja dan bukan perintah dari dinas.
"Tidak ada perintah dari Dinas, dan segala bentuk pungutan bagi siswa tidak diperbolehkan," tegas Ibnu.
Diketahui, pelajaran P5 tersebut mencakup hal sebagai berikut ;
1. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
2. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
3. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia
4. Hak dan kewajiban warga negara
5. Sistem pemerintahan dan politik di Indonesia
6. Hubungan internasional dan peran Indonesia di dunia.
3 Komentar
Jika itu memang utk kepentingan belajar dan mengajar apa salahnya asalkan benar benar utk menunjang kepentingan murid itu sendiri dan menambah wawasan serta pengetahuan yg lebih luas ...saya yakin dan percaya tidak ada niat sedikitpun dari para guru utk mencari keuntungan pribadinya..mereka semata mata hanya utk kemajuan murid itu sendiri
BalasHapusBerita hoax ini
BalasHapusSaya siswa dari sekolah tersebut, dan saya tidak merasa adanya pungli. Malah saya dan teman teman senang dengan adanya kegiatan tersebut. Mohon maaf sebelumnya.
BalasHapus