Pena Nusantara | Iptek - Dalam era digital yang semakin maju, kejahatan siber turut berkembang pesat. Salah satu modus yang sering terjadi adalah penipuan melalui pesan singkat (SMS), WhatsApp, atau platform digital lainnya. Penipuan ini biasanya memanfaatkan iming-iming hadiah, jual beli online, hingga berbagai cara manipulatif lainnya. Tujuannya adalah membuat korban mentransfer uang, memberikan kode OTP, atau membocorkan informasi pribadi seperti nama ibu kandung, yang akhirnya mengakibatkan kerugian besar.
Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini beberapa modus operandi para pelaku penipuan.
1. Penipuan Hadiah: Korban dihubungi melalui pesan yang menyebutkan telah memenangkan hadiah besar, seperti mobil atau uang tunai. Namun, untuk mengklaim hadiah, korban diminta mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi.
2. Jual Beli Online: Barang dijual dengan harga yang jauh di bawah pasaran. Setelah uang ditransfer, barang tidak pernah dikirimkan.
3. Pencurian Identitas: Pelaku meminta data pribadi seperti nama ibu kandung, nomor rekening, atau kode OTP untuk mengakses rekening bank korban.
4. Pesan Mendesak: Pesan palsu yang seolah-olah berasal dari pihak bank, meminta korban memperbarui data akun untuk menghindari pemblokiran.
Cara Mengenali Nomor Penipuan
Untuk membantu masyarakat, Mahar Prastowo menyarankan penggunaan aplikasi seperti GetContact atau Truecaller. Aplikasi ini dapat membantu:
- Mengecek identitas pemilik nomor telepon.
- Melaporkan nomor mencurigakan sebagai pelaku penipuan.
- Menyelamatkan orang lain dari modus serupa dengan menandai nomor tersebut.
Selain itu, situs cekrekening.id juga dapat digunakan untuk:
- Mengecek apakah rekening tertentu telah dilaporkan sebagai rekening penipuan.
- Melaporkan rekening mencurigakan yang digunakan untuk aksi kejahatan.
Tips Bijak dan Aman Bertransaksi Online
1. Jangan Mudah Percaya
Jika menerima pesan yang menawarkan hadiah atau diskon besar, selalu verifikasi terlebih dahulu melalui sumber resmi.
2. Hindari Memberikan Data Pribadi
Jangan pernah memberikan kode OTP, nama ibu kandung, atau informasi sensitif lainnya kepada pihak yang tidak dikenal.
3. Periksa Kredibilitas Penjual
Sebelum bertransaksi, pastikan untuk memeriksa kredibilitas penjual di e-commerce terpercaya atau melalui testimoni pembeli lain.
4. Gunakan Rekening Bersama
Saat berbelanja online, gunakan layanan rekening bersama untuk memastikan uang hanya diteruskan ke penjual setelah barang diterima.
5. Hati-hati dengan Pesan Berantai
Jangan mudah meneruskan pesan berantai yang tidak jelas kebenarannya. Pesan seperti ini sering kali digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau menipu lebih banyak korban.
6. Edukasi Orang di Sekitar
Ajarkan keluarga dan teman tentang modus-modus penipuan yang ada agar mereka juga bisa lebih waspada.
0 Komentar