Pena Nusantara | Lampung Selatan, Kuripan - Keratuan Darah Putih yang berpusat di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan akan melaksanakan hajat besar bersejarah yang dikenal dengan Gekhok Hajat NYAMBAI dan Upacara BUJENONG JAKHU MAKHGA atau Pesta Pernikahan dan Penobatan GUSTI PUTRA AJI dengan gelar RATU BATIN RATU RADEN IMBA KESUMA RATU V sebagai Pimpinan Kehadatan Keratuan Darah Putih menggantikan sang ayahanda Erwin Syahrial gelar Dalom Kesuma Ratu ( Pimpinan Kehadatan Keratuan Darah Putih 1998 – 2025 saat ini ).
Rencananya momentum sakral naik Tahtanya Sang Putra Mahkota Keratuan Darah Putih tersebut akan di gelar spektakuler pada awal Mei 2025 mendatang dengan kekuatan penuh dan melibatkan semua unsur Keratuan, kerabat, baik yang ada di wilayah Serambi Sumatera Bumi Khagom Mufakat Lamsel maupun dari luar Lampung Selatan.
Bahkan dikatakan Yogha Pramana Aji gelar Raden Mas Kesuma Ratu, rencananya momen sakral tersebut akan mengundang Keratuan Melinting Lampung Timur, Kesultanan di Jawa Dwipa/Pulau Jawa seperti Kesultanan Banten – Cirebon ( Tatar Pasundan), Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Solo, dan beberapa daerah lainnya di Nusantara.
Dalam mempersiapkan acara akbar tersebut Lamban Balak ( Rumah Besar ) keluarga keratuan bersama punyimbang dan punggawa melakukan Musyawarah dengan mengundang Muli Mekhanai ( Bujang Gadis ) Keratun Darah Putih yang tersebar di 6 Desa wilayah Kecamatan Penengahan Lamsel.
Kegiatan Musyawarah berlangsung di Lamban Balak Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan yang dihadiri perwakilan Muli Mekhanai dari 7 Desa, dan Mahasiswa/Mahasiswi KKN dari Universitas Lampung ( Unila ) dan Institut Tehnologi Sumatera ( ITERA ). Minggu (12/1/2025)
Tujuan musyawarah tersebut dalam rangka membahas ke panitiaan dan peran aktip Muli Mekhanaidalam kepanitiaan Gekhok Hajat NYAMBAI dan Upacara BUJENONG JAKHU MAKHGA atau Pesta Pernikahan dan Penobatan GUSTI PUTRA AJIdengan gelar RATU BATIN RATU RADEN IMBA KESUMA RATU V.
Seperti pada Tahun 1998 silam saat Penobatan Erwin Syahrial Putra Raden Imba Hasan Basri naik tahta dengan Gelar Dalom Kesuma Ratu yang berlangsung 7 hari 7 malam dengan rangkaian prosesi adat budaya keratuan Darah Putih.
Muli Mekhanai Keratuan Darah Putih tersebut antara lain :1. Muli Mekhanai Desa Negri Pandan 2. Muli Mekhanai Desa Kekiling 3. Muli Mekhanai Desa Kuripan 4. Muli Mekhanai Desa Taman Baru 5. Muli Mekhanai Desa Kelau 6. Muli Mekhanai Desa Ruang Tengah 7. Muli Mekhanai Desa Tetaan.
Usai Musyawarah, Yogha Pramana Aji, SH gelar Raden Mas Kesuma Ratu mewakili keluarga Lamban Balak mengungkapkan hasil Musyawarah dengan susunan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Seluruh Muli Mekhanai Keratuan akan dilibatkan sebagai Panitia Tuan Rumah (Baya) selama kegiatan berlangsung.
2. Seluruh Muli Mekhanai Bertugas untuk NGESIK KHUKUK DAN BELAH BUAH di Bebakhung 3 hari sebelum Hari pertama acara dimulai.
3. Ikut serta dalam acara SESUKHATAN serta acara hiburan Lainnya di Bebakhung.
4. Ikut serta dalam acara MASAK ULU KIBAU / SAPI ( masak kepala kerbau/sapi ).
5. Ikut serta dalam TARI MEMANDAPAN yang akan dilaksanakan pada 2 acara yaitu :– NGITAI MAJU ( perkiraan 1 atau 2 minggu sebelum Hari pertama dimulai )– NGAKHAK MAJU ( Pada hari ke-3 ).
6. Sepasang Muli Mekhanai akan mewakili SAI BATIN nya masing masing dalam acara TARI SELAPANAN pada Hari BINGI BAYU ( Malam Terakhir ) serta tetap berada di lokasi hingga acara berakhir ba’da subuh dan ditutup dengan Penampilan TARI KIAMAT.
Sementara Pakaian Kepanitiaan selama acara berlangsung, untuk Muli ( Gadis ) : Atasan bebas sopan, bawahan businjang.
Mekhanai ( Pria ): Songkok Hitam / Kikat dan Sinjang Tuppal Gattung (kain Tuppal gantung stengah tiang )
Untuk Pakaian ketika bertugas TARI MEMANDAPAN
* Muli/ Gadis memakai Kebaya Putih– Kekanduk (ikat kepala khusus)– Sinjang Tapis / Songket– Aksesoris lainnya.
* Mekhanai/Bujang – Songkok Hitam– Kemeja Putih– Sinjang Tuppal Gattung
PAKAIAN PETUGAS TARI SELAPANAN
* Muli/Gadis – Pakaian Maju Sai Batin Masing Masing.
* Mekhanai/Gadis – Pakaian Butting Sai Batin Masing masing.
“Acara NYAMBAI dan BUJENONG JAKHU MAKHGA Keratuan Darah Putih merupakan momen sakral bersejarah yang turun temurun dari generasi ke generasi. Keterlibatan Muli Mekhanai generasi muda menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap rangkaian acara itu nantinya.” Terang Yogha Pramana Aji, SH.
Ia melanjutkan, “NYAMBAI dan BUJENONG JAKHU MAKHGA Keratuan Darah Putih sebagai tradisi adat Keturunan perlu di ketahui bukan hanya generasi muda Trah Keratuan atau Kerabat Keratuan Darah Putih, melainkan Masyarakat Umum yang ada di Bumi Lampung maupun di wilayah Nusantara lainnya”. Pungkas Yogha Pramana Aji. ( Adi/Mdn )
0 Komentar