Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Diklat Jurnalistik dan Family Gathering Media Reformasi Indonesia Didukung BPMA dan Nulam Campsite




Pena Nusantara | Bogor -  Media Reformasi Indonesia gelar Diklat Jurnalistik, Family Gathering dan santunan anak yatim yang berlangsung di agro eduwisata Nulam Campsite, Kp. Cimeong, Sukarasa, Jonggol.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18-20 Januari 2025 mendapat support dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan agro eduwisata Nulam Campsite.

Suasana alam mengiringi peserta Diklat dalam memahami pemaparan yang diberikan narasumber.

Bukan itu saja, support yang diberikan BPMA membuat kegiatan berjalan maksimal.

Selain itu, lokasi bernuansa alam yang disajikan Nulam Campsite mampu memanjakan pengunjung.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wisnu Wicaksana, pimpinan perusahaan Media Reformasi Indonesia, Trias Budi, Pemimpin Redaksi Media Reformasi Indonesia, Ferry Irawan, SH, MH praktisi hukum yang juga narasumber, Mahar Prastowo, pemateri jurnalis, M. Hatta Tahir pemateri jurnalis, H. Mulyadi, S.Pd.I, S.Sos, M.Si, Puket 1 STIE Bogor yang juga Ketua ICMI Kabupaten Bekasi, Aditya pengelola Nulam Campsite dan beberapa perwakilan jurnalis.

Dalam sambutannya, Wisnu mengucapkan terimakasih kepada BPMA dan Nulam Campsite yang sudah mensupport kegiatan.

"Saya ucapkan banyak terimakasih kepada BPMA dan Nulam Campsite yang sudah mensupport sehingga berlangsungnya kegitaan ini," ujarnya.

"Saya berharap dengan diadakan Diklat jurnalis ini bisa mengembalikan Tupoksi jurnalis seutuhnya, khususnya untuk jurnalis MRI," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Trias Budi, "Terimakasih kepada BPMA dan Nulam Campsite yang sudah memfasilitasi kegiatan kami."

Trias juga mengatakan bahwa jurnalis harus bisa menulis dengan benar.

"Jurnalis harus dapat menulis dengan benar sesuai kode etik jurnalis," tegasnya.

Pada pemaparannya, Ferry Irawan, SH, MH, praktisi hukum memberikan materi pemahaman tentang UU ITE.

Ferry juga menjelaskan batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang jurnalis.

Sementara, M. Hatta Tahir menyampaikan materi tentang perbedaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga.

Dikesempatannya, Mahar Prastowo salah  satu pemateri menyampaikan cara penguatan manajemen berbasis kemandirian diperusahaan media.

Ditengah kegiatan Diklat H. Mulyadi memberikan apresiasi atas kegiatan positif yang dilaksanakan MRI.

Acara diisi dengan santunan anak yatim dari warga sekitar.

(Red)

Posting Komentar

0 Komentar