Pena Nusantara | Bondowoso - Sehubungan dengan program masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam program Nawa Cita khususnya program di Kementrian Pertanian dalam hal mensejahterakan petani yang ada di seluruh Indonesia. Kementerian Pertanian pada APBN 2018 memberikan bantuan pada kelompok-kelompok tani berupa hand traktor.
"Untuk Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur salah satunya Kabupaten yang mendapatkan bantuan hand traktor dari dana APBN Tahun 2018-2019, Dimana bantuan tersebut di berikan ke salah satu Desa di Kecamatan Tapen yaitu Desa Wonokusumo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso, Nama Kelompok Tani Makmur, Minggu (12/01/25).
Hasil Investigasi, Media Pena Nusantara.news, salah satu anggota poktan tani makmur yang enggan di sebutkan namanya mengatakan bahwa diduga hand traktor tersebut dijual ke warga Desa Nogosari kenapa kalau itu bantuan untuk mensejahterakan para petani kok dijual dan itu sudah jelas untuk masyarakat.
"Dugaan penyalahgunaan pindah tangan Hand traktor roda dua yang dilakukan oleh oknum ketua kelompok Tani Makmur Desa Wonokusumo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso,
Dugaan tersebut berdasarkan hasil laporan salah satu anggota kelompok tani yang enggan disebut namanya ia menjelaskan bahwa ada bantuan dari pemerintah melalui Dinas Pertanian setempat yang di berikan secara langsung kepada kelompok tani (Poktan) Tani Makmur.
Hand traktor tersebut di pindah tangankan ke warga Desa Nogosari Kecamatan Sukosari Bondowoso tanpa sepengetahuan anggota Poktan yang lain. setelah awak media ini menanyakan kebenarannya kepada saudara inisial SI alias Kiki yang selaku ketua poktan. Ia membenarkan bahwa bantuan itu dari Dinas Pertanian yang pindah alihkan kedesa lain
Setelah awak media ini mencoba konfirmasi ke ketua kelompok tani saudara inisial SI alias pak Kiki dikediamannya, ia membenarkan jika Hend traktor itu untuk di sewakan ke petani desa nogosari.
“Memang benar mas, kita dapat Hend traktor dari dinas pertanian di kelompok tani kita, karena ada permintaan petani di wonokusumo terus kita sewakan kesana, karena sehubungan dengan petani disini sudah banyak yang punya, "tuturnya pak kiki.
"Saat kami konfirmasi terkait mesin perontok padi yang diduga tidak ditempat, pak kiki mengatakan, kalau mesin perontok itu di kembalikan ke PPL nya mas karena disini tidak bisa di pakek dan untuk masuk kelahan petani tidak bisa, "ucapnya pak kiki ketua poktan.
(Dvd/Tim)
0 Komentar