Pena Nusantara I Lebak-Banten,- Hujan deras yang disertai angin kencang yang turun terus menerus beberapa hari terakhir yang mengguyur hampir merata diseluruh wilayah Lebak bagian selatan khususnya, mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor dibeberapa tempat.
Salah satunya di kampung Nangewer RT.01 RW.02 desa Cijengkol kecamatan Cilograng, kabupaten Lebak, Banten, pada kamis (05/12) dini hari kemarin sekira pukul 02.00 WIB, telah terjadi bencana longsor yang mengakibatkan kerusakan pada salah satu rumah warga karena tertimbun tumpukan material longsor, dan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan cukup parah pada bagian lantai dan dinding akibat adanya pergeseran atau pergerakan tanah yang terjadi disekitar wilayah tersebut.
Kepala desa Cijengkol Nendi, S.Pd, mengungkapkan keprihatinannya yang dalam atas musibah yang terjadi di desanya.
"Kami atas nama pemerintahan desa Cijengkol tentunya merasa berduka dan prihatin atas terjadinya musibah ini, dan kami pun turut merasakan apa yang dirasakan warga. Semoga kita semua diberikan keselamatan dan dilindungi Allah SWT," ungkapnya.
Ia juga berharap kepada warga terdampak untuk selalu sabar dalam menghadapi musibah. Tak lupa, Ia pun kembali mengingatkan warga agar senantiasa tetap waspada, karena curah hujan yang disertai cuaca ekstrim ini intensitasnya masih cukup tinggi.
Diketahui, tidak hanya di kampung Nangewer, longsor juga terjadi di kampung lainnya di desa Cijengkol yaitu di kampung Bojong jengkol, yang mengakibatkan terputusnya akses jalan poros desa yang menghubungkan antara desa Cijengkol dan desa Cikamunding.
Khawatir akan berdampak pada kerusakan yang lebih besar, untuk sementara pemerintah desa setempat akhirnya mengalihkan jalan tersebut.
Sementara, terpisah, Yogi Sopiyan selaku sekdes desa Cijengkol menyampaikan bahwa, pihak desa telah mengintruksikan kepada RT dan RW agar warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat terdampak oleh pergeseran tanah, dihimbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya, karena jika kembali turun hujan besar dikhawatirkan posisi tanah tersebut akan kembali bergeser.
"Untuk warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah, sudah kami berikan himbauan untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Bila perlu, untuk sementara ini dikosongkan saja dulu sambil menunggu hasil peninjauan dan investigasi dari pihak BPBD," kata Yogi.Yogi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan hal ini melalui pihak BPBD ditingkat kecamatan untuk diteruskan ke pihak kabupaten agar segera dilakukan peninjauan.
"Sudah kami konfirmasikan melalui BPBD kecamatan untuk diteruskan ke kabupaten. Mudah mudahan segera ada peninjauan dan tindak lanjutnya," pungkasnya.
Dikabarkan, sebanyak 5 kepala keluarga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah sudah mengungsi keluar kampung, dan yang lainnya hanya mengungsi dirumah rumah tetangga yang tidak terdampak.
Tidak ada korban jiwa dalam rangkaian peristiwa bencana yang terjadi, namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
0 Komentar