Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

KOSMETIK BERBAHAYA MARAK BEREDAR, BADKO HMI SULSELBAR AKAN GELAR AKSI UNJUK RASA

 

Pena Nusantara | Sulsel - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dirkrimsus Polda Sulawesi selatan diminta mundur dari jabatannya oleh Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat atas dugaan banyaknya kosmetik di sulsel

''Bersama dengan ini kami Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulselbar akan menggelar aksi unjuk rasa atas kelalaian BPOM dan Ditreskrimsus dalam Pengawalan kosmetik berbahaya di Sulawesi Selatan keterangan tertulis Bidang Kesehatan Masyarakat Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat. Makassar, 19/10/24

Badko HMI Sulselbar menduga bahwa Kepala BPOM Sulsel di anggap gagal melakukan pengawasan peredaran kosmetik berbahaya. Hal itu dikarenakan, registrasi BPOM di keluarkan terhadap kosmetik-kosmetik di Sulsel namun pada peredarannya BPOM sama sekali tidak mampu melakukan pengawasan dilapangan yang menyebabkan banyaknya kosmetik berbahaya yang beredar yang mengandung bahan berbahaya berupa merkuri dan hidrokuinon dengan dalih memiliki nomor registrasi BPOM.

“Kami sangat menyayangkan hal tersebut terjadi dikarenakan pada dasarnya BPOM adalah lembaga negara yang harusnya menjalankan tugas dan fungsinya terhadap peredaran kosmetik, jangan hanya diberikan nomor registrasi kemudian di lepas begitu saja, hingga kami menilai kepala BPOM hari ini gagal menjalankan tugasnya” ungkap maskil.

Selain itu, ia juga mengungkapkan jika Dirkrimsus Polda Sulsel turut gagal dalam menjalankan tugas pengawasan industri dan perdagangan kosmetik yang menyebabkan maraknya perbutan kriminal dibidang kosmetik yang sampai hari ini tidak pernah dijerat oleh hukum.

“Kami rasa jika Dirkrimsus hari ini gagal untuk menjaga stabilitas perdagangan yang menyebabkan banyaknya owner kosmetik berbahaya yang kami pikir memandang hukum sebelah mata, kita bisa saksikan bersama jika pra pelaku tersebut masih beredar bebas dan tidak ada tindakan hukum yang tegas padahal ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang menyangkut keselamatan banyak orang” jelasnya.

Muhammad Amri Selaku ketua Bidang PTKP Badko HMI Sulselbar menyatakan bahwa berdasarkan hasil Investigasi Bidang Kesehatan Masyarakat makan perlu dilaksanakan tindakan pengawalan berupa aksi demostrasi.

“Kami kira wajib melakukan aksi demostrasi sebagai bentuk pengawalan terhadap keselamatan masyarakat banyak olehnya itu dalam waktu dekat kami akan mengepung BPOM dan Polda Sulsel yang kami anggap lalai dalam menjalankan tugasnya”.Tutupnya

(M. Ihsanuddin Izzu M)

Posting Komentar

0 Komentar