Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kepala BSKDN Kemendagri: Inovasi Pelayanan Publik Harus Hadirkan Solusi yang Relevan dan Adaptif


Pena
Nusantara | Jakarta- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan inovasi dalam pelayanan publik harus lebih dari sekadar penerapan teknologi. Menurutnya, inovasi harus menghadirkan solusi yang relevan dan adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Hal itu diungkapkannya dalam Webinar Sinergisitas Pembinaan Inovasi Daerah untuk Pelayanan Publik yang Inklusif yang digelar secara daring dari Aula BSKDN pada Kamis, 24 Oktober 2024. 

Lebih lanjut, Yusharto mengungkapkan, dalam era perkembangan yang semakin kompleks, pemerintah daerah (Pemda) dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut kreativitas dan inovasi dalam melayani masyarakat. Khususnya, dalam urusan wajib pelayanan dasar seperti urusan pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; serta kesejahteraan sosial. Daerah dituntut terus meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat dapat merasakan dampak nyata dari keberadaan pemerintah. 

Menurutnya, inovasi tidak hanya terfokus pada kemajuan teknologi, tetapi juga mencakup pendekatan baru dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan layanan yang lebih efektif, efisien, serta tepat sasaran. "Teknologi merupakan alat penting dalam mendukung inovasi, namun yang lebih utama adalah menghadirkan solusi-solusi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya. 

Salah satu contoh implementasi inovasi yang relevan adalah penggunaan data dalam pengambilan keputusan publik. Menurutnya, pemanfaatan data yang akurat memungkinkan Pemda merumuskan program-program yang lebih tepat guna. “Dengan data yang tepat, kita bisa lebih akurat dalam menentukan kebutuhan masyarakat dan menyiapkan kebijakan yang responsif serta memberikan dampak yang nyata. Inovasi seperti ini lebih dari sekadar teknologi, ini tentang bagaimana kita beradaptasi dengan tantangan yang ada dan menghadirkan solusi yang dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusharto menegaskan pentingnya kolaborasi dalam proses inovasi. Pemerintah pusat, Pemda, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan. “Inovasi bukanlah pekerjaan satu pihak. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting. Kolaborasi ini akan menghindarkan kita dari tumpang tindih program, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil saling mendukung dan menghasilkan manfaat optimal bagi masyarakat,” tegasnya. 

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Inovasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Jony Oktavian Haryono menjelaskan, inovasi dalam dunia pendidikan di tingkat daerah tidak harus selalu berbasis teknologi canggih. Pemanfaatan potensi lokal serta penggunaan teknologi sederhana dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Hal ini, kata dia, dinilai dapat meminimalisasi daerah terpaku pada keterbatasan sumber daya, infrastruktur, dan anggaran. Menurutnya, justru potensi lokal, nilai-nilai budaya, dan kearifan lokal harus dimanfaatkan sebagai kekuatan daerah. "Penggunaan teknologi sederhana itu menjadi peluang tidak usah teknologi yang terlalu advance, tidak usah teknologi yang terlalu maju tetapi penggunaan aplikasi yang sederhana seperti penggunaan aplikasi mobile untuk pembelajaran," jelasnya. 

Di lain sisi, Kepala Sub Direktorat Perlindungan Masyarakat Direktorat Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Fadly Elwa Purwansyah, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan ketertiban umum, ketentraman, dan perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas) melalui wadah Satuan Perlindungan Masyarakat (Saltinmas).

“Kondisi wilayah kita sangat beragam, dan kerawanan yang dihadapi juga beragam. Oleh karena itu, pendekatan pelayanan Trantibumlinmas harus melibatkan masyarakat langsung melalui wadah Saltinmas," ungkapnya. 

Dia menambahkan, dalam menyosialisasikan peran anggota Saltinmas penting untuk memastikan masyarakat terlibat secara aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka. Sinergi antara Pemda dan masyarakat adalah kunci dalam keberhasilan program ini. "Pemerintah daerah harus bersinergi dalam meningkatkan kualitas pelayanan ini, terutama melalui inovasi yang bisa memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan,” pungkasnya. 

Sebagai informasi tambahan, Webinar tersebut juga dihadiri oleh narasumber lainnya meliputi Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial Budi Satriyo dan perwakilan dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BPKP) Nely Puspa. (Puspendagri/Red)

Posting Komentar

0 Komentar