Pena Nusantara I Lebak, BANTEN,- Demonstrasi penolakan dr. Juwita sebagai ketua DPRD Lebak di depan kantor DPRD Kabupaten Lebak, Banten, yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang mengaku dari Paguyuban Masyarakat Lebak pada Senin, (23/09), berakhir ricuh dan menelan korban dua orang petugas dari satuan pol PP setelah pagar utama kantor tersebut didorong demonstran roboh dan menimpa petugas yang berjaga disana.
Salah satu dari korban atas nama Yadi petugas pol PP Lebak mengalami pendarahan yang cukup parah pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Sementara korban lainnya, Murtono, sempat tak sadarkan diri sesaat dan langsung diberikan pertolongan oleh rekan rekannya dan kemudian dibawa ke dalam gedung dewan untuk mendapatkan pertolongan lebih intensif. Namun tak selang berapa lama, kemudian korban menyusul rekannya dilarikan ke Rumah sakit dengan mendatangkan mobil ambulance karena tak sadarkan diri.
Menurut salah seorang peserta demo yang sempat ditemui dan diwawancarai media ini, yang tidak bersedia untuk disebutkan namanya, menyebutkan bahwa peserta demo berasal dari elemen gabungan masyarakat, mahasiswa dan santri.
"Kami massa campuran pak ( menyebut wartawan_ red), berasal dari beberapa kecamatan seperti, Cikulur, Cileles, Warung gunung, Sajira dan Cipanas,"ujarnya.
Namun ketika media ini menanyakan dan bermaksud hendak menemui Riki Maulana yang disebut sebut sebagai koordinator aksi, Ia mengatakan tidak tahu.
Sampai berita ini ditayangkan, dikabarkan kedua korban sudah mendapatkan perawatan medis lebih lanjut di RSU Adjidarmo Rangkasbitung.
Diketahui, rumor akan ditetapkannya dr.Juwita oleh DPP pusat PDI Perjuangan untuk mengemban amanah partai menjadi ketua DPRD Lebak, menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Namun disayangkan polemik itu justru ramai dan berkembang diluar lingkungan internal partai itu sendiri.
0 Komentar