Pena Nusantara | Bondowoso - Terkait pemberitaannya disalah satu media online, Pj.Kepala Desa Leprak Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso angkat bicara menuturkan ke awak media bahwa, pemberitaan tersebut tidak benar, Rabu (11/09/24).
Pj.Kepala Desa Leprak Haryanto mengatakan bahwa, Pada pemberitaan tersebut. Pj Kades Leprak apa yang dituduhkan itu semua tidak benar adanya. Saya katakan dengan tegas berita itu tidak benar.!
Perlu Kami jelaskan bahwa, semua yang ditudingkan kepada desa leprak itu tidak benar, selaku pj kades itu semua tahun anggaran 2023 karena semua itu diluar tanggung jawab saya, dan saya menjabat selaku pj kades sudah tahun 2024, "ucapnya pj kades
Jadi, jika dalam pemberitaan yang ditayangkan saya katakan itu semua tidak benar adanya.
Mestinya, kita sebagai unsur Pemerintahan di Desa Leprak ini, saling mendukung satu sama lain, agar terciptanya kesinambungan pembangunan Desa Leprak ke arah yang lebih baik, "tutur Pj Kades
"Harapan Saya mari bersama-sama mendukung pembangunan di Desa Leprak apa lagi Ketua BPD Desa Leprak ini terpilih dari perwakilan Dusun I Desa Leprak semestinya mendukung apa-apa yang menjadi kegiatan Pembangunan di Desa Leprak tersebut, "tutupnya pj kades
Saat dikonfirmasi lewat via WhatsApp sekdes leprak mengatakan, "komentar saya dalam berita kemaren itu semua benar mas, saya membantah semua tuduhan adanya proyek yang diduga fiktif, bahwa anggaran tahun ini dialihkan untuk menutup proyek yang tertunda di tahun 2023, hal ini terjadi karena anggaran dana desa tahun 2023 berada dibawah kendali almarhum kades adim sebelum meninggal mas, "tutupnya
“Kalau ada masalah pribadi jangan dibawa dalam pemerintahan yang akhirnya masyarakat yang dikorbankan karena keegoisan oknum tertentu, "imbuhnya
SK, selaku bendahara desa leprak saat dikonfirmasi menjelaskan, "semua komentar saya dalam pemberitaan tidak semuanya benar mas, apa lagi terkait dengan adanya dugaan proyek fiktif, saya menjelaskan terkait anggaran DD 2024 itu di alihkan ke proyek 2023 yang belum selesai mas, "tuturnya
Masih kata SK, "terkait hilangnya uang sudah saya jelaskan secara detail bahwa uang tersebut di ambil oleh almarhum p kades adim sebelum meninggal dunia, bahkan bukti kwitansi, surat pernyataan dan dokumen foto saat menyerahkan uang saya ada buktinya mas, terkait anggaran yang ditanyakan kepada saya yang nominalnya -+Rp.400 Jt saya tidak bisa jawab mas karena beda jauh dengan fakta yang saya terima mas, bahkan saya merasa terintimidasi dengan bahasanya, saya kalau tidak terbuka atau jujur akan dimuat dalam salah satu berita media online mas, "imbuhnya. (Rudi)
0 Komentar