Pena Nusantara | Banyuwangi - Indonesia yang diwakili Kementerian Dalam Negeri selaku Shepherd ASEAN Smart City Network (ASCN) mendorong kemitraan seluruh stakeholder meliputi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan mitra internasional, termasuk kolaborasi antar kota di ASEAN dan negara lain untuk mewujudkan perkotaan cerdas, berkelanjutan dan berketahanan. Hal tersebut disampaikan Plh. Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri Dr. Drs. Amran, MT dalam Discussion Conference ASCN di Luang Prabang, Laos (31/08/2024).
“Kemitraan kolaboratif yang melibatkan sektor publik dan swasta sebagai pemangku kepentingan yang lebih luas, melalui ASCN dan platform relevan lainnya, dapat membantu menghadirkan solusi dan nilai yang lebih baik bagi pengembangan kota cerdas," ujar Amran dalam sambutan pembukaan sesi panel ke-3: yang mengambil tema “Forging Partnerships to Spearhead Smart and Sustainable Urban Development in ASEAN”.
Discussion Conference merupakan bagian dari pertemuan tahunan 7th ASCN Annual Meeting 2024 di Laos. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inisiatif perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan di tingkat nasional, regional, dan global; bertukar dan membahas praktik baik dan pelajaran yang dipetik dalam menerapkan solusi cerdas untuk memecahkan masalah perkotaan di kota-kota ASEAN.
“Sejak didirikan, ASCN telah berkembang pesat. Sekitar 50 proyek telah dikembangkan dan 40 kemitraan telah dijalin untuk menyediakan berbagai dukungan, termasuk pengembangan kapasitas, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis,” tambah Amran.
Hal tersebut menurut Amran penting karena sebagai Shepherd ASCN, Indonesia ingin mendorong pembangunan perkotaan yang cerdas,berkelanjutan dan berketahanan, memiliki relevansi yang signifikan dan memainkan peran kunci dalam berkontribusi pada upaya regional untuk meningkatkan konektivitas dan ketahanan kawasan ASEAN dengan latar belakang lanskap geopolitik dan geoekonomi global.
Dalam Discussion Conference ini juga menghadirkan pemerintah Kabupaten/Kota Indonesia anggota ASCN sebagai pembicara. Kota Makassar memaparkan mengenai program Lorong Wisata yang memuat 21 konten (food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, sosial mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM) dengan melibatkan dan memberdayakan Masyarakat
Sedangkan Kabupaten Banyuwangi menyampaikan mengenai program Smart Kampung yang didukung oleh MLIT Jepang dalam pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan Banyuwangi seperti Road Manager yang memetakan kondisi jalan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), dan Bike Sharing untuk layanan digitalisasi pemetaan rute bersepeda melalui destinasi-destinasi wisata di Banyuwangi. (Red)
0 Komentar