Pena Nusantara | Sintang Kalbar - Perusahaan perkebunan, HPI Agro tuding oknum Kepala Desa (Kades) Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalbar Empunak Tapang Keladan yang mengambil Sawit Palm Acid Oil (PAO) atau dikenal dengan nama limbah MIKO dari pabrik Gelatik Mill.
Tudingan dari HPI Agro tersebut dibantah oleh Kades Empunak Aidi Tinggi, Kades Sebadak Yanto SP, Kades Sepiluk Dance FM dan Kades Ujung Kempas Willi. 4 Kades menyebutkan jika dirinya hanya mengamankan masyarakat dengan pihak perusahaan agar supaya tidak terjadi kericuhan, Rabu (07/08/24)
"Tidak ada kami mencuri MIKO dengan paksa, itu bukan keinginan saya, namun itu keinginan dari masyarakat semua," bantahnya.
Kami tidak sendirian, namun bersama masyarakat lain, yang terdampak adanya Limbah perusahaan kelapa sawit di desa sekitar,"Kami tidak melakukan perampasan." terangnya.
Kami 4 Kades juga mempertanyakan hal sepenuhnya MIKO tersebut, karena yang masyarakat tahu itulah hak masyarakat dan, sehingga pihak desa tidak pernah merugikan perusahaan, dan tidak ada Pencurian dan Kericuhan di pabrik gelatik mil.
Terkait dengan DO tersebut, sudah ditandatangani oleh perusahaan dan sudah diketahui oleh pihak HPI, berkas ada, DO ditandatangani oleh manajer Mohamad Abel Waros yang didampingi oleh manager humas Borudo Nainggolan dan KTU Hairudin gelatik mil beserta humas lapangan Nainggolan Iban.
"Jadi dalam hal ini yang turun langsung itu masyarakat dan juga ada dari pihak adat, baik dari Temenggung
tungkat Tumenggung
Hingga tungkat Tumenggung dari DAD, dan saya hanya menyaksikan apa yang dikerjakan masyarakat waktu itu,"ucapnya.
Berkaitan dengan Jumlah Unit kami tidak Tau,Kami memawakili masyarakat mempertanyakan tentang lokasi pabrik yang ada, apakah itu sesuai dengan perizinan terutama terkait dengan LH Dan Amdalnya, karena setahu masyarakat perizinan tidaklah berada di pabrik yang ada sekarang," ungkapnya.
Selain itu, saat menyerahkan tanah saat itu, masyarakat tahunya untuk perkebunan dan bukan untuk pabrik.
Selain itu terkait AMDAL juga dipertanyakan oleh masyarakat.
"Soal limbah ada yg sengaja di alirkan ke parit-parit dalam blok kebun dan itu apabila musim hujan sangat berpotensi mengalir k anak-Anak sungai yg bermuara ke sungai ketungau.
Kami berharap kepada pemerintah terkait memeriksa LH perijinan pebrik kelapa sawit tersebut. (Syaiful)
0 Komentar