Pena Nusantara | Bondowoso - Siswa Siswi SMKN 1 Maesan keluhkan soal pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilakukan oleh oknum guru berinisial EK, yang mana seharusnya setiap siswa yang tergolong sebagai anak didik baru seharusnya mendapatkan haknya, jumlah nominal uang keseluruhan senilai Rp1,8 juta akan tetapi siswa hanya menerima Rp 300 ribu saja, Selasa (23/07/24).
Hasil investigasi dari keterangan salah satu siswa berinisial U, yang enggan di sebutkan namanya, sebelum diberikan uang tersebut, Ia diarahkan untuk diambil dokumentasi foto dengan memegang buku tabungan PIP serta uang sejumlah Rp 1,8 juta, namun setelah selesai di lakukan pemotongan uang tersebut diambil kembali oleh oknum guru, kemudian hanya diberikan tiga ratus ribu rupiah Rp 300,000 saja.
"Saya diminta datang kesekolah pada hari libur panjang kemaren itu mas, untuk menerima bantuan PIP oleh ibu guru, setelah sampai disana saya disuruh pegang buku tabungan dan uang Rp 1,8 juta kemudian saya difoto, tapi selesai di foto uang itu diambil kembali yang 1,5 juta, jadi saya dan siswa yang lain hanya mendapatkan 300 ribu rupiah, kata ibu guru yang 1,5 juta harus dititipkan di sekolah, tapi tidak menjelaskan alasannya kenapa uang itu harus di titipkan." Paparnya
Tima awak media mendatangi pihak sekolah pada hari Rabu 17/07/2024 guna untuk konfirmasi kebenarannya, kepala sekolah sedang tidak berada ditempat dikarenakan ada rapat diluar sekolah, sedangkan oknum guru yang diduga melakukan pencarian PIP tersebut juga sudah berangkat keluar kota guna mengikuti pelatihan.
Kemudian awak media mencoba mendatangi kembali SMKN 1 Maesan pada hari senin 22/07/2024 guna untuk konfirmasi kebenarannya terkait kegiatan tersebut kepada kepala sekolah, namun kepala sekolah lagi lagi sedang ada rapat diluar sekolah, dan hanya diterima oleh staf TU.
Ibu supiah sebagai kepala TU SMKN 1 Maesan menjelaskan bahwasannya ia tidak mengetahui adanya kegiatan pencairan PIP tersebut,
"Mohon maaf kalau masalah itu saya tidak tau menau, kemungkinan kalau kepala sekolah tau mungkin kalau saya kurang tau soal itu karena bukan saya yang menangani kalau bukan bagian saya, saya tidak mau ikut campur takut salah saya tidak mau cawe cawe apa porsi saya itu yang saya kerjakan." Jelasnya. (Tm)
0 Komentar